Beberapa kali bentrok antarsuporter dan meresahkan masyarakat di
kota Palembang, akhirnya kelompok suporter Sriwijaya FC, yaitu Beladas
dan Singamania, dibekukan oleh manajemen. Pembekuan ini dilakukan
manajemen Sriwijaya FC setelah menggelar rapat dengan pihak Polresta
Palembang, Pemprov Sumsel, Pemkot Palembang serta unsur muspida lainnya,
Kamis (11/10).
Direktur keuangan PT SOM Augie Bunyamin mengatakan, berdasarkan
hasil rapat yang dilakukan pihaknya dengan kapolresta Palembang, kasat
Pol PP Palembang, perwakilan pemprov Sumsel, dan unsur muspida lainnya,
maka diputuskan mulai kamis (11/10), kelompok suporter Sriwijaya FC
dibekukan.
“Hasil dari rapat adalah membekukan kelompok suporter
Sriwijaya FC. Apa saja yang dibekukan? Pertama, suporter dilarang
menggunakan jersey kelompok suporter; kedua, saat menonton pertandingan
di stadion, suporter dilarang membawa tabuhan dram; dan yang ketiga,
suporter dilarang membawa atribut suporter atau bendera jenis apa pun,”
kata Augie kepada GOAL.com Indonesia.
Dikatakan
Augie, pembekuan kelompok suporter ini dilakukan atas desakan gubernur
Sumatera Selatan, setelah menerima aduan dari masyarakat yang resah
melihat kelakuan kelompok suporter Sriwijaya FC.
“Masyarakat
resah melihat tingkah laku suporter Sriwijaya FC selama ini, karena itu
mereka mengadukan hal ini kepada gubernur, manajemen dan Kapolresta
Palembang. Atas dasar inilah, lalu kami sepakat membekukan kelompok
suporter,” ujarnya.
Dikatakan Augie, pembekuan kelompok suporter
Sriwijaya FC ini berlaku sampai waktu yang tidak terhingga, dan surat
resmi pembekuan akan segera dikirimkan ke kelompok suporter Sriwijaya FC
dalam satu dua hari ini.
“Tujuan dilakukan pembekuan ini untuk
menghindari korban-korban berjatuhan yang lebih banyak, kemudian untuk
menghindari pengrusakan barang-barang pribadi dan aset milik umum maupun
pemerintah,” ujar Augie.
Dengan dibekukannya kelompok suporter
ini, manajemen Sriwijaya FC akan mencabut subsidi tiket yang selama ini
diberikan kepada kelompok suporter sehingga status suporter akan
disamakan dengan penonton biasa.
Dengan dilakukannya pembekuan
ini, manajemen Sriwijaya FC tidak lagi mengenal kelompok suporter yang
selama ini mendukung Sriwijaya FC, yaitu Beladas ataupun Singamania.
Karena yang ada saat ini adalah penonton biasa yang sama-sama dengan
penonton lainnya mendukung perjuangan Sriwijaya FC dalam menghadapi
kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Seperti diketahui, selama
ini Beladas dan Singamania sering bentrok di luar pertandingan.
Korban-korban dari kedua belah pihak terus berjatuhan. Bentrok dua
kelompok suporter ini meresahkan masyarakat di Kota Palembang.
Perdamaian
terus diupayakan oleh manajemen, namun tetap tidak berhasil. Terakhir
kedua kelompok suporter ini kembali bentrok saat Sriwijaya FC melakukan
uji coba dengan PS Bank Sumsel Babel, Rabu (10/10), di Stadion Gelora
Sriwjaya Jakabaring Palembang. Dalam bentrok ini, tiga sepeda motor yang
diparkir di luar stadion dibakar sampai hangus oleh kelompok suporter.
(gk-42)
Sumber : GOAL.com Indonesia.